Identifikasi
Hidrokarbon
Senin, 15 Oktober 2012
I.
Tujuan
a.
Menyelidiki sifat-sifat fisik, kelarutan dan
massa jenis senyawa hidrokarbon.
b.
Membandingkan kereaktivan antara alkana, alkena
dan senyawa aromatic.
c.
Menggunakan sifat fisika dan sifat kimia untuk mengidentifikasi
senyawa yang tidak diketahui (unknow).
II.
Dasar Teori
Senyawa organic
hanya mengandung atom hydrogen dan karbon yang disebut hidrokarbon. Hidrokarbon
dapat dikelompokan sebagai berikut :
Sifat fisik yang dimiliki
hidrokarbon disebabkan oleh sifat non polar dari semnyawa tersebut. Umumnya hidrokarbon
tidak dapat bercampur dengan pelarut polar seperti air dan etanol. Sebaliknya,
hidrokarbon dapat bercampur dengan pelarut yang relative non polar seperti
karbon tetraklorida (CCl4) atau diklorometana (CH2Cl2).
Reaktivitas kimia senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatannya. Hidrokarbon
jenuh (alkana) tidak resktif terhadap sebagian besar pereaksi. Hidrokarbon tak
jenuh (alkena dan alkuna), dapat mengalami reaksi adisi pada ikatan rangkap dua
atau rangkap tiganya. Senyawa aromatic biasanya mengalami reaksi substitusi.
Reaksi yang terjadi pada hidrokarbon
:
a. Pembakaran
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah
CO2 dan H2O
CH4
+ 2 O2 → CO2
+ 2 H2O
b. Reaksi Bromin
Hidrokarbon tek jenuh bereaksi
cepat dengan bromine dalam larutan CCl4. Reaksi yang terjadi adalah
adisi bromin pada karbon ikatan rangkap.
Br Br
│ │
CH3-CH=CH-CH3 + Br2
® CH3-CH-CH-CH3
Merah
tidak berwarna
Br Br
│ │
CH3-C
º C-CH3 + 2 Br2
® CH3-C
¾ C-CH3
merah │
│
Br
Br
Tidak berwarna
Larutan bromin berwarna merah
kecoklatan, sedangkan hasil reaksinya tidak berwarna. Sehingga terjadinya
reaksi ini ditandai dengan hilangnnya larutan bromin. Alkana yang tidak
memiliki ikatan rangkap, tidak bereaksi denga bromin (warna merah kecoklatan bromin
tetap ada), sedangkan senyawa aromatik dapat mengalami reaksi substitusi dengam
bromin dengan adanya katalis Fe atau AlCl3. Reaksi substitusi
tersebut juga menghasilkan gas HBr.
c. Reaksi dengan H2SO4 pekat
Hidrokarbon tak jenuh mengalami reaksi adisi dengan H2SO4
pekat dingin. Produk yang dihasilkan adalah asam alkil sulfonat yang larut
dalam H2SO4.
H OSO2OH
│ │
CH3-CH-CH-CH3
+ HOSO2OH ® CH3-CH-CH-CH3
(H2SO4)
Hidrokarbon tak jenuh dengan H2SO4
pekat tidak bereaksi, sedangkan alkuna dan senyawa aromatic bereaksi lambat.
d. Reaksi dengan KMnO4 (uji Baeyer)
Larutan KMnO4
mengoksidasi senyawa tak jenuh. Alkana dan senyawa aromatik umumnya tidak
reaktif dengan KMnO4. Terjadinya reaksi ini ditandai dengan
hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuknya endapan coklat MnO4.
Produk yang dihasilkan suatu glikol atau 1,2-diol.
OH OH
│ │
3 CH3-CH-CH-CH3 +
2 KMnO4 + 4 H2O ® 3 CH3-CH-CH-CH3 + 2 MnO4 + 2
KOH
Ungu coklat
III.
Alat dan Bahan
·
Alat
ü
Tabung reaksi
ü
Pipet tetes
ü
Batang pengaduk
ü
Kaca arloji
ü
Gelas piala
ü
Gelas ukur
·
Bahan
ü
Sikloheksana
ü
Sikloheksena
ü
Toluene
ü
Senyawa unknown
ü
H2SO4 pekat
ü
Br2 1% dalam heksana
ü
Minyak tanah
ü
KMnO4 1%
IV.
Cara Kerja
A. Sifat Fisik Hidrokarbon
1.
Kelarutan hidrokarbon dalam air
Dimasukkan sikloheksana, sikloheksena, toluene
dan senyawa unknown
¯
Ditambahkan 10 tetes air ke dalam tiap
tabung reaksi
¯
Diamati komponen apa di bagian bawah dan
komponen apa di bagian atas
¯
Dikocok
¯
Didiamkan sejenak
¯
Diamati kembali
2.
Kelarutan Hidrokarbon dalam minyak
Dimasukkan sikloheksana, sikloheksena, toluene
dan senyawa unknown
¯
Ditambahkan 10 tetes minyak ke dalam tiap
tabung reaksi
¯
Diamati pemisahan yang terjadi
¯
Dikocok
¯
Diamati kembali
¯
Dibandingkan dengan hasil pengamatan
sebelumnya
B. Sifat kimia Hidrokarbon
1.
Reaksi Pembakaran
Ditempatkan 10 tetes dari tiap hidrokarbon yang akan diuji
dan senyawa unknown ke dalam gelas
arloji
¯
Dibakar dengan
hati-hati
¯
Diamati nyala dan
warna asap yang dihasilkan
2.
Reaksi dengan Bromin
Dimasukkan 1 ml dari tiap hidrokarbon ke
dalam tabung yang berbeda
¯
Ditambahkan setetes dengan hati-hati
larutan Br2 1% dalam heksana sambil dikocok perlahan
¯
Reaksi positif bila warna merah
kecoklatan dari Br2 hilang
3.
Reaksi dengan KMnO4
Dimasukkan 1 ml dari tiap hidrokarbon ke
dalam tabung yang berbeda
¯
Ditambahkan setetes dengan hati-hati
larutan KMnO4 1% sambil dikocok perlahan
¯
Reaksi positif bila warna ungu dari KMnO4
hilang dan timbul endapan coklat MnO4
¯
Dihitung jumlah tetes KMnO4 yang
diperlukan
4.
Reaksi dengan H2SO4
Dimasukkan 20 tetes dari tiap hidrokarbon
ke dalam tabung yang berbeda
¯
Ditempatkan ke dalam penangggas es
¯
Ditambahkan 10 tetes H2SO4
pekat yang sudah didinginkan sambil dikocok secara hati-hati
¯
Diamati reaksi yang terjadi
5.
Senyawa Unknown
Dibandingkan hasil pengamatan senyawa unknown dengan
hidrokarbon
yang diketahui
¯
Ditentukan jenis
senyawa unknown yang diberikan
V Hasil Pengamatan
Larutan
|
Perlakuan
|
Hasil
|
10
tetes toluen
|
Ditambahkan 10 tetes aquadest
Ditambahkan 10 tetes minyak tanah
|
Kedua larutan terpisah
Kedua larutan bercampur
|
10
tetes sikloheksana
|
Ditambahkan 10 tetes aquadest
Ditambahkan 10 tetes minyak tanah
|
Kedua larutan terpisah
Kedua larutan bercampur
|
10
tetes sample unknown
|
Ditambahkan 10 tetes KmnO
|
Terbentuk endapan coklat
|
VI Pembahasan
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi sutu senyawa
hidrokarbon berdasarkan sifat fisik dan kimia yang dimiliki senyawa
tersebut.
Sifat
fisik yang ingin diketahui dari percobaan ini adalah kelarutan senyawa
hidrokarbon tersebut dalam pelarut polar dan non polar. Dari percobaan
yang telah dilakukan, diketahui bahwa senyawa hidrokarbon tidak larut
dalam aquadest, dimana diketahui bahwa aquadest adalah pelarut polar.
Pada reaksi tersebut, terbentuk dua fasa dimana aquadest dibawah, dan
senyawa hidrokarbon diatas. hal ini karena perbedaan massa jenis senyawa
hidrokarbon yang lebih kecil dari aquadest. Sedangkan dalam minyak
tanah yang diketahui merupakan senyawa non polar, senyawa hidrokarbon
tersebut dapat larut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa senyawa
hidrokarbon bersifat non polar, karena kelarutannya dengan pelarut non
polar.
Untuk
sifat-sifat kimia, dalam percobaan yang telah dilakukan digunakan
pereaksi KMnO4 1% untuk menguji senyawa unknown. Dari uji yang dilakukan
dengan pereaksi KMnO4, terjadi reaksi yang ditandai dengan terbentuknya
endapan coklat. Hal ini dapat terjadi karena Mn merupakan unsur
transisi, dimana unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi yang
ditandai dengan perbedaan warna pada setiap bilangan oksidasi.
Terjadinya reaksi redoks, dimana senyawa hidrokarbon mengalami oksidasi
dan KMnO4 mengalami reduksi, merubah bilangan oksidasi Mn dalam KMnO4
yaitu +7 yang memberi warna ungu menjadi senyawa MnO4 dengan biloks Mn
+4 yang memberikan warna coklat. Selain itu, reaksi oksidasi yang
terjadi mengakibatkan ikatan rangkap dua terputus dan diubah menjadi
ikatan tunggal. Dari percobaan tersebut diketahui bahwa senyawa unknown
tersebut adalah senyawa tak jenuh.
VII Kesimpulan
- Senyawa hidrokarbon memiliki sifat non polar
- Larutan unknown adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh
VIII Daftar Pustaka
http://choesnanmoesthofa.wordpress.com/2012/04/01/mangan-mn/
IX Lampiran
Pertanyaan
- Identifikasi zat unknown yang diberikan! dari uji yang dilakukan, diketahui zat unknown tersebut adalah fenol
- Tuliskan persamaan 1 butena dengan: -Br atau CHCl2 dan - KMnO4 !
- Bagaimana cara mudah untuk membedakan oktana dari 1 oktena!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar