Minggu, 18 November 2012

Percobaan 6


ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER

Senin, 12 November 2012
       I.            Tujuan
1.       Mengetahui senyawa yang termasuk asam karboksilat dan ester.
2.       Mengetahui reaksi pada identifikasi asam karboksilat dan ester.

    II.            Dasar Teori
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).
Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik (Fessenden, 1997).
      
Penamaan senyawa
Penamaan senyawa-senyawa asam karboksilat juga ada dua cara yaitu :

1) Menurut IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di

     depannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ anoat “ pada
     asam Alkanoat.

     2) Menurut Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.

            Contoh:
Tabel PENAMAAN SENYAWA ASAM KARBOKSILAT
Rumus Struktur
Nama IUPAC
Nama Trivial
Sumber
HCOOH
CH3COOH
C2H5COOH
CH3(CH2)COOH
CH3(CH2)3COOH
CH3(CH2)4COOH
Asam Metanoat
Asam Etanoat
Asam Propanoat
Asam Butanoat
Asam Rentanoat
Asam Heksanoat
Asam Format
Asam Asetat
Asam Propionat
Asam Butirat
Asam Valerat
Asam Kaproat
Semut (Formica)
Cuka (Asetum)
Susu (Protospion)
Mentega (Butyrum)
Akar Valerian (Valere)
Domba (Caper)



            Untuk senyawa-senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur bercabang aturan penamaan IUPAC adalah sebagai berikut :

1) Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandung

      gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas.
2)  Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya sama
     dengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon.
     Contoh :
CH3–CH2–CH (CH3)–COOH Asam 2, metil Butanoa.

Sifat – Sifat Asam Karboksilat

          Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyai

sifat-sifat sebagai berikut :
1)      a)  Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan        
           larut sempurna dalam air
      b)  Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit   
           larut dalam air
      c)  Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang  
           sukat larut dalam air.
2)   Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang  
       memiliki jumlah atom C yang sama.

3)  Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai

      karbonnya semakin lemah sifat asamnya.
      Contoh :
      HCOOH                                         Ka = 1,0 . 10–4
      CH3COOH                                      Ka = 1,8 . 10–5
      CH3CH2COOH                              Ka = 1,3 . 10–5

4)      Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini  disebut reaksi penetralan.
  CH3COOH + NaOH -------------> CH3COONa + H2O
AsamEtanoatNatrium  Etanoat



      5)   Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester.    
             Reaksi ini dikenal dengan reaksi esterifikasi.
a)      CH3COOH + CH3–OH ------------------> CH3COOHCH3 + H2O
Asam Etanoat Metanol Metil Etanoat


b)         CH3CH2COOH + CH3CH2–OH -------------> CH3CH2COOCH3 + H2O

      Asam Propanoat Etanol Etil Propanoat

Reaksi Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOH. Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada asam karoksilat antara lain:

a.                   Reaksi penetralan
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO) dan kalium stearat (KC17H35COO).
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka = 1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.

b.                  Reaksi Pengesteran
            Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester.Reaksi ini disebut esterifikasi (pengesteran). Ester adalah esens yang berbau buah yang didapat dari proses kimia(reaksi alkohol dengan asam karboksilat, dengan katalis asam sulfat). seperti etil asetat ( rasa pisang), amil asetat ( jeruk ), etil butirat ( strawberry ).

Dalam kimiaester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat terdisosiasi menjadi ion H+.

 III.            Alat dan Bahan

v  Alat :
§  Tabung Reaksi
§  Cawan Petri
§  Gelas beker
§  Penanggas air
§  Timbangan analit
§  Batang pengaduk
§  Pipet tetes

v  Bahan :
§  Aquades
§  Asam salisilat (C7H6O3) 0.5 gram
§  Asam asetat (CH3COOH)
§  Asam sulfat (H2SO4)
§  HCl 3M
§  NaOH 3 M
§  Etanol
§  Butanol

  IV.            Cara Kerja

A.     Asam Karboksilat


B. Esterifikasi

1.      Butanol




2.    Etanol



       V.           Hasil Pengamatan

A.     Asam Karboksilat

No
Asam karboksilat
Larut
Tidak Larut
1
C7H6O3 0.5 g + air biasa
-         
ü   
2
C7H6O3 0.5 g + air panas
-         
ü   
3
C7H6O3 (2) didinginkan
-         
ü  (Kristal)
4
(3) +NaOH
ü  (80 tetes)
-         
5
(4) + HCl
-         
ü  (80 tetes)
terbentuk kristal

B.     Esterifikasi

                    Perlakuan                
                        Etanol                                                                 
                       Butanol
1         1 ml CH3COOH + 15 tetes H2SO4 + dipanaskan
  ü  Larutan homogen 
  ü  Tercium bau Balon tiup
  ü  Terjadi 2 fasa : fasa minyak (atas) dan air (bawah)
  ü  Tercium bau ester, seperti :pisang (hanya sedikit tercium).

VI.     Pembahasan


Percobaan pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah tentang asam karboksilat dalam pengidentifikasinya. Identifikasi asam karboksilat yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah terhadap asam salisilat (C6H7O3).
            Ketika 0,5 gram asal salisilat ditambahkan dengan air (C6H7O3+ H2O), asam salisilat tidak dapat larut. Asam salisilat merupakan asam karboksilat yang tidak dapat larut dalam air.
Pada saat asam salisilat dilarutkan dengan basa kuat, asam salisilat dapat larut karena terbentuk garam yang mudah larut. Reaksi tersebut biasa disebut dengan reaksi saponifikasi
Asam salisilat yang telah dilarutkan dengan basa kuat dalam hal ini NaOH bisa kembali terbentuk dengan penambahan HCl yang berlebih 1 atau 2 tetes dari jumlah NaOH yang ditambahkan. Pembentukan asam salisilat ini ditandai dengan terbentuk kembalinya Kristal yang tadinya larut dengan NaOH. Dalam hal ini HCl berfungsi untuk mengetahui banyaknya NaOH yang tersisa dalam proses saponifikasi. Disamping itu penambahan HCl juga untuk memberikan suasana asam, karena hasil mula-mula dari reaksi saponifikasi adalah berupa karboksilat, dengan adanya penambahan HCl ini karboksilat diubah menjadi asam karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C6H7 + NaOH    C7H5NaO3 + H2O
NaOH sisa dari reaksi di atas kemudian bereaksi dengan HCl yang ditambahkan, dengan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NaOH(sisa) + HCl                     NaCl + H2O + HCl (sisa)

Percobaan selanjutnya yang dilakukan adalah tentang pembentukan ester, Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Suatu asam akan membentuk ester jika direaksikan dengan etanol/alkohol.
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai reaksi esterifikasi dengan cara dilarutkan 1 mL asam asetat ke dalam 3 mL etanol dan butanol (untuk percobaan esterifikasi selanjutnya) yang dimasukan ke dalam tabung, kemudian ditambahkan dengan 15 tetes H2SO4 dan diaduk. Tabung tersebut kemudian dipanaskan untuk dapat mempercepat reaksi. Setelah itu dituangkan isinya ke dalam 20 mL air panas dalam beaker kecil.
Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah didapatkan bau ester yang khas, yaitu bau balon. Yang berarti menandakan terjadinya rekasi antara etanol dengan asam sulfat pekat dan as.asetat yang membentuk suatu  uap akibat dari pemanasan dari asam dan alcohol dan direaksikan dengan natrium bikarbonat, sehingga menimbulkan bau ester yang khas. reaksi tersebut dinamakan dengan reaksi esterifikasi, persamaan reaksinya adalah :
                                                                        H2SO4
C2H5OH+CH3COOH          Katalis            CH3COOCH3CH2+H2O
            Sedangkan untuk percobaan esterifikasi dengan menggunakan butanol, bau yang tercium dari hasil percobaan adalah bau pisang namun baunya hanya tercium sedikit. Bau pisang yang tercium menandakan bahwa pada percobaan yang dilakukan juga terjadi proses esterifikasi. Baunya kurang menyengat bias disebabkan oleh beberapa faktor misalnya konsentrasi larutan yang digunakan tidak sesuai atau bisa juga karena kekurang telitian pada saat praktikum. Adapun reaksi esterifikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
                                                                        H2SO4
C4H9OH+CH3COOH          Katalis            CH3COOC4H9+H2O
VII. Kesimpulan

·         Asam salisilat (asam karboksilat) tidak larut dalam air, asam salisilat baru bisa larut dengan penambahan basa kuat misalnya NaOH.
·         Asam salisilat yang telah larut dengan basa kuat dapat terbentuk kembali dengan penambahan HCl ditandai dengan terbentuk kembalinya Kristal.
·         Ester adalah esens yang berbau buah yang didapat dari proses kimia (reaksi alkohol dengan asam karboksilat, dengan katalis asam sulfat).

                   VIII. Daftar Pustaka

Fessenden, R. J., Fessenden, J. S.. 1999. Kimia Organik , Jilid 1, Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga
Nurbayti, Siti, M.Si. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jakarta : UINJakarta

      IX.            Lampiran
Pertanyaan :
1.       Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan di atas ! (tuliskan rumus struktur)
2.       Mengapa HCl pekat atau NaOH tidak dapat berperan sebagai katalis dalam reaksi esterifikasi ?

Jawaban :
1)     a. Asam Karboksilat :



a.       esterifikasi etanol :
C2H6O + CH3COOH + H2SO4  ® CH3COOSO4CH3 + H2O


b.      Esterifikasi butanol :
CH3COOH + C4H9OH ® CH3COOC4H9 + H2O


2)     Karena HCl pekat atau NaOH tidak dapat mendonorkan 2 proton pada saat mekanisme esterifikasi yaitu protonasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar